Pantai Teluk Ijo di Banyuwangi yang Lanskap Apiknya Bikin Kangen


Salah satu tempat yang sempat saya kunjungi selama masa career break ini yaitu Pantai Teluk Ijo di Banyuwangi. Sebenarnya saya nggak begitu suka dengan pantai, tapi yang satu ini lain. Letaknya berada di dalam kawasan taman nasional, dan nggak ramai seperti pantai-pantai kebanyakan.

Dari dulu saya selalu berpikir bahwa saya nggak suka dengan pantai. Kalau dibilang ‘pantai,’ yang auto-terbayang di benak adalah cuaca yang terik dan dengan panas matahari yang membakar kulit, lanskap yang sekadar biru di cakrawala, lalu pasir pantai yang biasanya hitam (atau mentok-mentoknya, ya, kecoklatan). Pantai juga lekat dengan ingar bingarnya, apalagi di pantai dengan tebaran beach club seperti di Bali. Makanya saya prefer naik ke Bali tengah atau Utara sekalian yang lebih tenang dan nggak bising. 

Mungkin saya mainnya kurang jauh. Bisa jadi juga sekadar bosan dengan pantai yang begitu-begitu saja. Tapi pandangan saya terhadap pantai akhirnya berubah banget setelah rekreasi ke Banyuwangi pada akhir April lalu. Di sana saya sempat mampir ke Pantai Teluk Ijo, yang berada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Letaknya tersembunyi, suasananya tenang, dan pemandangannya apik!





Untuk berkunjung ke Pantai Teluk Ijo dari pusat kota Banyuwangi, kalian perlu menuju ke Pantai Rajegwesi dulu yang letaknya juga berada di dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Nah, dari sana kalian masih perlu naik
boat lagi untuk mencapai Pantai Teluk Ijo. Biayanya sekitar Rp25 ribu – Rp35 ribu per orang sekali jalan. 

Saya agak lupa, tapi sepertinya perlu biaya ekstra untuk memakai safety vest selama perjalanan dengan boat. Btw perjalanan dengan perahu biasanya memakan waktu sekitar 10 menit, ya, tergantung kondisi cuaca dan arus laut. 


Selama perjalanan, pemandangannya bagus banget: air lautnya biru jernih gitu, lalu pelan-pelan gradasinya berubah menjadi kehijauan (makanya disebut dengan julukan “Pantai Ijo”). Selain itu ada juga tebing-tebing yang menjulang tinggi, membingkai pantainya seperti benteng alami gitu. Kesannya, tuh, pantai ini tangguh banget gitu, lho.

Sampai di sana, suasananya ternyata cukup sepi. Memang ada beberapa orang lain juga, tapi masih jauh dari kata kerumunan. Kalau mau gelar kain untuk leyeh-leyeh atau piknik, bisa minggir ke dekat area pepohonannya yang teduh. Jangan lupa dikumpulkan, ya, sampahnya, dan dibawa lagi saat pulang. Kalau mau berfoto-foto, ya, bisa di mana saja karena secantik itu, lho, pantai ini. Mau ngobrol-ngobrol sama yang tersayang atau sekadar bengong-bengong berlatar deburan ombak juga, ya, monggo saja.



Ngomong-ngomong, kalau mau ke sini, bawa juga perlengkapan pendukung seperti sunscreen, topi, dan air minum, ya. Belum ada orang jualan, guys, di Pantai Teluk Ijo!

 

Sebisa mungkin pakai waterproof wet bag juga buat mengamankan barang bawaan. Minimal waterproof sleeve buat handphone karena ombak selama perjalanan bisa kenceng banget. Pantai Selatan, guys, tahu sendiri, kan, kayak apa ombaknya. Sebaiknya bawa baju ganti juga—karena saat saya ke sana itu, baju jadi lumayan basah di jalan kena cipratan ombak, hahaha.





Nggak ada resort eksklusif yang munyain area pantai ini. Nggak ada larangan juga untuk warga lokal masuk ke sini. Nggak ada pula penjaja aksesori yang hilir mudik menawarkan dagangannya ke wisatawan. Areanya masih bersih dan cukup nyaman lah ini.


Untuk main-main ke sini juga biayanya jauh relatif terjangkau, meski kalau mau sampai Banyuwangi dengan lebih cepat dari Jakarta, ya, sebaiknya naik pesawat ketimbang kereta api. Kalau nggak mau repot, tinggal pakai jasa travel agent yang udah pro kayak Localescape yang rapi banget trip organizing-nya, nyaman pula perjalanannya (Serius, ini bukan iklaaannn!)


Pokoknya, Pantai Teluk Ijo ini menyenangkan dan indah banget buat dikunjungi. Udah tentu, lah, akan balik lagi ke sini ketika balik lagi berkunjung ke Banyuwangi!

 



Comments

Popular Posts