Ulasan Buku: Entrok (Okky Madasari)



Coba baca kembali bab pertamanya setelah usai membaca bagian terakhir novel ini, atau baca bab pertamanya setelah tamat membaca akhirannya. Dengan begitu, rentetan kejadian yang dialami Marni dan Rahayu jadi lebih bulat dan utuh; karena rasanya, para korban kekuasaan (atau penguasa?) seperti mereka itu berhak mendapat akhir yang damai, setidaknya dalam kisah fiksi.


Pada intinya Novel ini tentang perempuan yang punya keinginan. Sederhana saja, Marni kepingin punya entrok. Tapi bermula dari mimpinya punya entrok itu juga semua kemuliaan dan kesusaham hidup dialaminya sepanjang cerita, yang kemudian melibatkan hidup putri semata wayangnya, Rahayu.


Sebagai generasi pascareformasi yang tak pernah paham rasanya hidup di bawah rezim yang membungkam, membaca Entrok rasanya seperti mengalami sendiri seperti apa rasanya menjadi perempuan yang punya keinginan dan impian, yang berdaya, tapi dikerdilkan oleh "Negara".


Novel ini bagus bukan cuma karena ceritanya yang dikarang dengan apik; melainkan juga karena wawasan sejarah dan tema feminisme di dalamnya, serta sensasi membacanya yang menggugah rasa empati sebagai sesama perempuan 

Comments

Popular Posts